Judul | : The True Power of Water |
Penulis | : Masaru Emoto |
Penerbit | : MQ Publishing |
Tahun | : 2006 |
Genre | : Pengetahuan Populer |
Tebal | : 192 Halaman |
ISBN | : 979-26-4400-8 |
Secara sepintas tak ada yang istimewa
dari bentuk fisik air. Bentuknya cair. Bisa menjadi padat bila
dibekukan. Dan menjadi gas bila diuapkan. Penelitian tentang air pun
hanya sampai sebatas mengetahui massa jenis, daya apung, dan beberapa
sifat kimia-fisik dari air. Sampai pada tahun 1994 seorang peneliti
Jepang yang bernama Masaru Emoto menggemparkan dunia dengan hasil penelitiannya yang menyimpulkan bahwa air itu “hidup” dan memiliki “perasaan”.
Sedikit radikal memang kesimpulan ini,
dan adalah bukan hal yang mudah untuk membuktikan kesimpulan ini agar
diterima oleh ilmu pengetahuan konvensional. Namun faktanya, Masaru
Emoto bersama rekannya (Kazuya Ishibashi, seorang ahli sains yang ahli
dalam mengobservasi objek melalui mikroskop) berhasil menunjukkan
bukti-bukti hasil penelitiannya kepada publik.
Bukti penelitian Masaru Emoto itu berupa gambar-gambar kristal air yang terbentuk saat sample
air dibekukan pada suhu -25 derajat celcius, dan diambil gambarnya pada
suhu -5 derajat celcius. Yang paling mencengangkan bukan hanya berhasil
mengambil gambar kristal air untuk pertama kalinya di dunia yang
karenanya Emoto mendapatkan penghargaan. Namun yang lebih fantastis
adalah ditemukannya gambar kristal air yang bermacam-macam bentuk untuk
setiap “informasi” yang diberikan pada sample air yang diuji.
“Informasi” yang disampaikan pada sample
air tersebut ada yang berupa kata-kata maupun sekedar tulisan diatas
kertas dan ditempelkan pada wadah air yang akan diuji. Untuk setiap
kata-kata atau tulisan yang bernada positif (misalnya : “aku sayang”,
“kamu baik”) akan dihasilkan gambar kristal air yang benar-benar
hexagonal (segi enam sempurna) dengan hiasaan indah di sekelilingnya,
persis seperti manik-manik perhiasan yang berkilauan. Sedangkan untuk
setiap kata-kata ataupun tulisan yang bernada negatif (misalnya : “kamu
jahat”, “aku benci”) akan dihasilkan gambar kristal yang berantakan,
bahkan sama sekali tidak menghasikan gambar kristal air.
Buku yang pernah masuk kategori Best Seller The New York Times
ini dilengkapi juga dengan gambar-gambar hasil penelitian Masaru Emoto
sehingga pembaca dapat melihat sendiri perbedaan kristal-kristal air
yang terbentuk. Kertas yang cukup exclusive membuat buku ini enak pula untuk dibaca, ditambah lagi dengan nuansa fullcolor.
Berdasarkan pengujian dari seorang
peneliti yang sebenarnya bukan berlatar belakang pendidikan sains ini
disimpulkan bahwa kata-kata paling “ajaib” yang mampu mengubah kualitas
air menjadi lebih bagus sehingga menghasilkan kristal-kristal air yang
paling indah adalah dua kata, yaitu “cinta” dan “terima kasih”. Semakin
bagus kristal yang terbentuk, semakin bagus kualitas air tersebut.
Lalu bagaimana dengan air yang ada dalam
tubuh kita? Bukankah tubuh kita 70% terdiri dari air juga? Temukan
korelasi pengujian sifat air tersebut dengan psikologi seseorang dalam
buku ini. Dan tentunya banyak pengetahuan dan hasil temuan lain yang
akan membuat pembaca terperangah membacanya. Namun kemudian akan
meng-anggukkan kepala karena banyak kenyataan dan kesamaan fakta yang
akan ditemui. Misalnya, bagaimana pengaruh musik terhadap air? bagaimana
pengaruh tontonan televisi terhadap sample air? Bagaimana pula pengaruh
handphone? Temukan semuanya dalam buku kecil nan exclusive ini.
Overall, buku ini sarat
informasi dan pengetahuan (sains) terkini. Walaupun ada pula buku yang
membantah hasil penelitian ini, tapi buktinya sampai detik ini bantahan
tersebut belum mampu meruntuhkan hasil penelitian Masaru Emoto dan
Kazuya Ishibashi ini. (insansains)