my twitter

Kamis, 27 Juni 2013

JAWABAN TUGAS PO

created By @Chifs_MNR

1). KEKUASAAN  (Power-Authority) Merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mempengaruhi  (influence) perilaku orang lain sehingga orang lain itu bertindak sesuai dengan keinginannya  atau kehendaknya
Hubungan kekuasaan dengan kepemimpinan
Pemimpin menggunakan ke-kuasa-an sebagai alat untuk mencapai tujuan kelompok/ organisasi. Pemimpin mencapai tujuan dan kekuasaan merupakan suatu sarana untuk memudahkan pencapaian tujuan itu.
  1. Berhubungan dengan orang lain, (dalam kelompok/ ORGANISASI seseorang berperan sebagai pemimpin (ketua, kepala, direktur, atau manajer) dan yang lainnya berperan sebagai pengikut (bawahan, karyawan, pegawai)
  2. Ada penggunaan pengaruh (kemampuan)
  3. Pemimpin mengendaki ada perubahan perilaku bawahan atau pengikut
  4. Ada tujuan yang ingin dicapai
Konsep kekuasaan sangat penting, untuk memahami bagaimana orang mampu saling mempengaruhi dalam organisasi.Kekuasaan melibatkan kapasitas dari satu pihak (PEMIMPIN) untuk mempe-ngaruhi pihak lain (PENGIKUT). Kekuasaan adalah variabel yang dinamis yang berobah bersama dengan perubahan kondisi.Bagaimana kekuasaan digunakan dan hasil dari usaha mempengaruhi dapat meningkatkan atau men-jatuh-kan kekuasaan seorang PEMIMPIN.
2). SUMBER DAN BENTUK KEKUASAAN (French dan Raven)
a.  Kekuasaan Penghargaan (Reward Power)
Kekuasaan Memberi Penghargaan (KMP)  persepsi  seorang PENGIKUT, bahwa PEMIMPIN mempunyai kendali terhadap sumber daya yang dianggap penting dan penghargaan yang diinginkan  seorang PENGIKUT. Para Pengikut patuh terhadap perintah, untuk memperoleh penghargaan yang dikendalikan oleh seorang Pemimpin. KMP berasal dari bentuk wewenang formal untuk mengalokasikan sumber daya dan imbalan.
b. Kekuasaan Paksaan (Coercive Power)
Seseorang pemimpin yang menerap kan kekuasaan memaksa kepada bawahan membuat dasar pada wewenang memberi hukuman (atau ancaman dan peringatan keras). Para Pengikut/ Bawahan patuh terhadap perintah, untuk menghindari hukuman yang dikehendaki Pemimpin
c. Kekuasaan Sah (Legitimate Power)
Kekuasaan yang memiliki Legitimasi adalah kekuasaan yang berasal dari wewenang formal dalam aktivitas pekerjaan. Para Pengikut/ Bawahan patuh terhadap perintah, karena mereka percaya bahwa Pemimpin/ Atasan memiliki hak untuk memerintah dan seorang Bawahan berkewajiban mematuhinya

d. Kekuasaan Keahlian (Expert Power)
Kekuasaan berdasarkan keahlian bersumber dari pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan tugas  Para Pengikut/ Bawahan patuh terhadap perintah Atasan, karena mereka percaya bahwa Atasan memiliki pengetahuan khusus mengenai cara menyelesaikan suatu pekerjaan atau menyelesaikan masalah dengan baik.
e. Kekuasaan Referensi (Referent Power)
Kekuasaan berdasarkan Referensi diperoleh dari keinginan orang lain untuk menyenangkan seorang Atasan/ Pimpinan yang kepadanya mereka memiliki perasaan kasih, penghormatan dan kesetiaan yang kuat  Para Pengikut/ Bawahan patuh terhadap perintah, karena mereka mengagumi atau mengenal Atasan/ Pimpinan dan ingin mendapatkan persetujuan Atasan. Untuk itu Pengikut/ Bawahan bersedia melaksanakan apa yang diminta oleh Atasan dan meniru perilaku Atasan.
3).  Sumber Kekuasaan (Bass dan Etzioni)
1. Kekuasaan Posisi meliputi potensi pengaruh yang berasal dari Legitimasi Wewenang, kendali atas sumber daya dan penghargaan, kendali atas hukuman, kendali atas informasi dan kendali atas lingkungan fisik tempat kerja
2. Kekuasaan Personal meliputi potensi pengaruh yang berasal dari keahlian dalam melaksanakan tugas dan pengaruh potensial yang didasarkan pada persahabatan dan loyalitas
4). Robbins menyatakan kepemimpinan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok ke arah tercapainya tujuan.
Gibsons menyatakan kepemimpinan sebagai suatu usaha menggunakan suatu gaya mempengaruhi dan tidak memaksa untuk memotivasi individu dalam mencapai tujuan
Stoner menyatakan Kepemimpinan Manajerial  sebagai suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling beruhungan tugasnya 
Karakteristik Yang Konsisten:
  1. Ambisi dan Energi
  2. Hasrat untuk memimpin
  3. Kejujuran dan Integritas
  4. Percaya Diri
  5. Kecerdasan dan
  6. Berpengatahuan
Karakteristik Yang Islami:
  1. Siddiq – Benar  - Jujur
  2. Amanah – Bertanggung Jawab
  3. Tabliq – Terbuka - Transparan
  4. Fathonah – Berpengatahuan - Ahli
  5. Istiqomah – Konsisten 
5). Studi Universitas Ohio State
Peneliti dapat mengidentifikasi dua dimensi perilaku kepemimpinan dasar yakni:
  1. Membentuk atau menciptakan struktur
Pemimpin menetapkan dan menstrukturkan  secara jelas peran pemimpin-bawahan dalam mengusaha-kan tercapainya tujuan; dan semua orang mengetahui apa yang diharapkan dari mereka. Pemimpin mengorganisasi atau menentukan tugas-tugas yang akan dikerjakan, hubungan kerja dan tujuan Pemimpin membentuk jaringan komunikasi formal
  1. Konsiderasi (pertimbangan;  perhatian)
Menggambarkan perilaku yang memiliki kepedulian pada bawahan dan berupaya membentuk iklim yang ramah dan mendukung.Digambarkan mereka yang memiliki hubungan kerjaan saling percaya, ditunjukkan perilaku persahabatan, saling menghargai  Pemimpin menghargai gagasan bawahan, dan memperhatikan perasaan mereka. Pemimpin yang memiliki konsiderasi tinggi menekankan pentingnya komunikasi yang terbuka dan partisipasi. Adanya komunikasi antar pengikut.
6). Kepemimpinan Kharismatik Teorinya menyatakan bahwa para pengikut membuat atribusi dari kemampuan kepemimpinan yang heroik atau luar biasa bila mereka mengamati perilaku-perilaku tertentu.
Ciri-ciri pemimpin kharismatik :
a)      Memiliki Visi yang jelas
b)      Mau mengambil resiko untuk mencapai visi tsb.
c)       Peka terhadap kendala-kendala lingkungan
d)      Peka terhadap  kebutuhan pengikut
e)      Memperagakan perilaku yang luar biasa dari biasanya
7). Perbedaan Manajemen dengan Kepemimpinan
a. manajemen berhubungan dengan usaha menanggulangi komplektivitas, Kepemimipnan menanggulangi perubahan
b. Manajemen berkaitan dengan perencanaan dan penganggaran untuk mengatasi kompelktisitas, Kepemimpinan mengenai penentuan arah perubah melalui pebentukan visi
c. Mnajeen mengembangkan kemampuan untuk melaksanakan rencana melalui pengorganisasian dan penyusunan staf. Kepemiipinan mengarahkan orang untuk bekerja berdasarkan visi.
d. Manajemen menjamin pencapaian rencana melalui pengendalian dan pemecahan masalah, Kepemimpinan memotivasi dan mengilhami orang2 agar berusaha melaksanakan rencana
8). Pemimpin  vs manajer
a.        manajer mengeola, Pemimpin melakukan perubahan
b.      Manajer memelihara, Pemimpin mengembangkan
c.       Manajer berfokus pada system dan struktur, Pemimpin berfokus pada manusia
d.      Manajer mengandalkan pengendalian, Pemimpin mengilhami
e.      Manajer menggunakan pandangan jangka panjang, Pemimpin pandngan jangka pendek
f.        Manajer elaksanakan aspek bagaiana dan kapan, Pemimpin menekankan aspek apa dan mengapa.
g.       Manajer menerima status quo, Pemimpin menentangnya
h.      Manajer melakukansesuatu dengan benar, Pemimpin melakukan dengan tepat

9).  Komunikasi adalah hal yang paling penting didalam sebuah organisasi, komunikasi sangat tergantung pada persepsi dan sebaiknya persepsi juga tergantung pada komunikasi.  Komunikasi timbul karena seseorang ingin menyampaikan informasi kepada orang lain. Informasi ini membuat seseorang sama pengertiannya dengan orang lain dan ada kemungkinan berlainan, karena informasi yang dikomunikasikan tersebut membuat orang-orang mempunyai kesamaan dan perbedaan ini disebabkan persepsi orang-orang yang terlibat dalam proses komunikasi tersebut.
>> FUNGSI KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
1. FUNGSI INFORMATIF
       Organisasi dapat dipandang sbg suatu sistem pemrosesan informasi (information processing system).
       Seluruh anggota dalam organisasi berharap akan dpt informasi yg lebih banyak, lebih baik, dan tepat waktu
       Informasi yg didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dpt melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti.
2. FUNGSI REGULATIF
       Berkaitan dengan peraturan-peraturan yg berlaku dalam suatu organisasi
       Atasan atau orang-orang dlm jajaran struktural memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yg disampaikan

3. FUNGSI PERSUASIF
       Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yg diharapkan.
       Banyak pimpinan lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah
4. FUNGSI INTEGRATIF
       Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas & pekerjaan dengan baik.
       Pelaksanaan komunikasi ini dapat menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yg lebih besar dlm diri karyawan terhadap organisasinya.
Unsur-unsur Komunikasi
1.      Komunikator (communicator), yaitu memberi berita, yang dalam hal ini adalah orang yang berbicara, pengirim berita atau orang yang memberitakan.
2.      Menyampaikan berita, dalam hal ini dapat dilakukan dengan cara mengatakan, mengirim atau menyiarkan.
3.      Berita-berita yang disampaikan (message), dapat dalam bentuk perintah, laporan, atau saran.
4.      Komunikan (communicate), yaitu orang yang dituju, pihak penjawab atau para pengunjung. Dengan kata lain orang yang menerima berita.
5.      Tanggapan atau reaksi (response), dalam bentuk jawaban atau reaksi.

10). prinsip2 komunikasi
  Prinsip 1 : Komunikasi adalah suatu proses simbolik : dimana Salah satu kebutuhan pokok manusia, adlah kebutuhan simbolisasi atau penggunaan lambang. Lambang atau symbol adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjuk sesuatu lainnya, berdasarkan kesepakatan kelompok orang.
  Prinsip 2 : Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi : maksudnya disini Kita tidakdapat tidak berkomunikasi. Tidak berarti bahwa semua perilaku adalah komunikasi. Komuniikasi terjadi bila seseorang memberikan makna pada perilaku orang lain atau perilakunya sendiri.
  Prinsip 3 : Komunikasi punya dimensi isi dan hubungan : Setiap pesan komunikasi mempunyai dimensi isi dimana dari dimensi isi tersebut kita bisa memprediksi dimensi hubungan yang ada diantara pihak-pihak yang melakukan proses komunikasi.  Contoh :  Percakapan diantara dua orang sahabat  dan antara dosen dan mahasiswa di kelas berbeda memiliki dimesi isi yang berbeda.
  Prinsip 4 : Komunikasi itu berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan : Setiap tindakan komunikasi yang dilakukan oleh seseorang bisa terjadi mulai dari tingkat kesengajaan yang rendah artinya tindakan komunikasi yang tidak direncanakan sampai pada tindakan komunikasi yang betul-betul disengaja.
  Prinsip 5 : Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu : Pesan komunikasi yang dikirimkan oleh pihak komunikan baik secara verbal maupun non-verbal disesuaikan dengan tempat, dimana proses komunikasi itu berlangsung, kepada siapa pesan itu dikirimkan dan kapan komunikasi itu berlangsung.
  Prinsip 6 : Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi : orang orang memilih strategi tertentu berdasarkan bagaimana orang yang menerima pesan akan merespons. Contoh :  jika kita menyapa seseorang maka orang tersebut akan membalas sapaan kita.

11). Stress adalah Reaksi fisik dan emosi yangdialami seseorang dalamKondisi menantang, takutAtaupun sulit, atau reaksi yang timbul dari tekananyang berlebihan dan kekhawatiran yang tidakdapat di atasi
Carry Cooper dan Alison Straw (1995) membagi gejala stres kerja menjadi tiga yaitu :
1. Gejala fisik
Gejala stres menyangkut fisik bisa mencakup: nafas memburu, mulut dan kerongkongan kering, tangan lembab, merasa panas, otot tegang, pencernaan
Universitas Sumatera Utara
terganggu, mencret- mencret, sembelit, letih yang tak beralasan, sakit kepala, salah urat, gelisah.
2. Gejala- gejala dalam wujud perilaku
Banyak gejala stres yang menjelma dalam wujud perilaku, mencakup:
a. Perasaan, berupa: bingung, cemas, dan sedih, jengkel, salah paham, tak berdaya, tak mampu berbuat apa- apa, gelisah, gagal, tak menarik, kehilangan semangat.
b. Kesulitan dalam: berkonsentrasi, berfikir jernih, membuat keputusan.
c. Hilangnya: kreatifitas, gairah dalam penampilan, minat terhadap orang lain.
3. Gejala- gejala di tempat kerja
Sebagian besar waktu bagi pegawai berada di tempat kerja, dan jika dalam keadaan stres, gejala- gejala dapat mempengaruhi kita di tempat kerja, antara lain:
a. Kepuasan kerja rendah
b. Kinerja yang menurun
c. Semangat dan energi hilang
d. Komunikasi tidak lancar
e. Pengambilan keputusan jelek
f. Kreatifitas dan inovasi berkurang
g. Bergulat pada tugas- tugas yang tidak produktif.

12). a. Kondisi Kerja
Kondisi kerja ini meliputi kondisi kerja quantitative work overload, qualitative work overload, assembli line- hysteria , pengambilan keputusan, kondisi fisik yang berbahaya, pembagian waktu kerja, dan kemajuan teknologi (technostres).

Pengertian dari masing-masing kondisi kerja tersebut adalah sebagai berikut :
1. Quantitative work overload
Work overload (beban kerja yang berlebihan) biasanya terbagi dua, yaitu quantitative dan qualitative overload. Quantitative overload adalah ketika kerja fisik pegawai melebihi kemampuan nya. Hal ini disebabkan karena pegawai harus menyelesaikan pekerjaan yang sangat banyak dalam waktu yang singkat. Qualitative overload terjadi ketika pekrejaan yang harus dilakukan oleh pegawai terlalu sulit dan kompleks.
2. Assembli line- hysteria
Beban kerja yang kurang dapat terjadi karena pekerjaan yang harus dilakukan tidak menantang atau pegawai tidak lagi tertarik dan perhatian terhadap pekerjaannya.
3. Pengambilan keputusan dan tanggungjawab
Pengambilan keputusan yang akan berdampak pada perusahaan dan pegawai sering membuat seorang manajer menjadi tertekan. Terlebih lagi apabila pengambilan putusan itu juga menuntut tanggungjawabnya, kemungkinan peningkatan stres juga dapat terjadi.

4. Kondisi fisik yang berbahaya
pekerjaan seperti SAR, Polisi, penjinak bom sering berhadapan dengan stres. Mereka harus siap menghadapi bahaya fisik sewaktu-waktu.
5. Pembagian waktu kerja
Pembagian waktu kerja kadang-kadang mengganggu ritme hidup pegawai sehari-hari, misalnya pegawai yang memperoleh jatah jam kerja berganti-ganti. Hal seperti ini tidak selalu berlaku sama bagi setiap orang yang ada yang mudah menyesuaikan diri, tetapi ada yang sulit sehingga menimbulkan persoalan.
6. Stres karena kemajuan teknologi (technostres). Technostres adalah kondisi yang terjadi akibat ketidakmampuan individu atau organisasi menghadapi teknologi baru.
b. Ambiguitas Dalam Berperan
Pegawai kadang tidak tahu apa yang sebenarnya diharapkan oleh perusahaan, sehingga ia bekerja tanpa arah yang jelas. Kondisi ini akan menjadi ancaman bagi pegawai yang berada pada masa karier tengah baya, karena harus berhadapan dengan ketidakpastian. Akibatnya dapat menurunkan kinerja, meningkatkan ketegangan dan keinginan keluar dari pekerjaan
c. Faktor Interpersonal
Hubungan interpersonal dalam pekerjaan merupakan faktor penting untuk mencapai kepuasan kerja. Adanya dukungan sosial dari teman sekerja,pihak manajemen maupun keluarga diyakini dapat menghambat timbulnya stres. Dengan demikian perlu kepedulian dari pihak manjemen pada pegawai agar selalu tercipta hubungan yang harmonis.
d. Perkembangan Karier
Pegawai biasnya mempunyai berbagai harapan dalam kehidupan karier kerjanya, yang ditujukan pada pencapaian prestasi dan pemenuhan kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri. Apabila perusahaan tidak memenuhi kebutuhan tersebut, misalnya : sistem promosi yang tidak jelas, pegawai akan merasa kehilangan harapan yang dapat menimbulkan gejala perilaku stres.
e. Struktur Organisasi
Struktur organisai berpotensi menimbulkan stres apabila diberlakukan secara kaku, pihak manajemen kurang memperdulikan inisiatif pegawai, tidak melibatkan pegawai dalam proses pengambilan keputusan dan tidak adanya dukungan bagi kreatifitas pegawai.
f. Hubungan antara pekerjaan dan rumah
Rumah adalah sebuah tempat yang nyaman yang memungkinkan membangun dan mengumpulkan semangat dari dalam diri individu untuk memenuhi kebutuhan luar. Ketika tekanan menyerang ketenangan seseorang, ini dapat memperkuat efek stres kerja. Denise Prosseau (dalam Rice, 1992). Spillover mengatakan kekurangan dukungan dari pasangan, konflik dalam rumah tangga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi stres dan karir.

jawaban TUGAS PO

created By @Chifs_MNR

1). KEKUASAAN  (Power-Authority) Merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mempengaruhi  (influence) perilaku orang lain sehingga orang lain itu bertindak sesuai dengan keinginannya  atau kehendaknya
Hubungan kekuasaan dengan kepemimpinan
Pemimpin menggunakan ke-kuasa-an sebagai alat untuk mencapai tujuan kelompok/ organisasi. Pemimpin mencapai tujuan dan kekuasaan merupakan suatu sarana untuk memudahkan pencapaian tujuan itu.
  1. Berhubungan dengan orang lain, (dalam kelompok/ ORGANISASI seseorang berperan sebagai pemimpin (ketua, kepala, direktur, atau manajer) dan yang lainnya berperan sebagai pengikut(bawahan, karyawan, pegawai)
  2. Ada penggunaan pengaruh (kemampuan)
  3. Pemimpin mengendaki ada perubahan perilaku bawahan atau pengikut
  4. Ada tujuan yang ingin dicapai
Konsep kekuasaan sangat penting, untuk memahami bagaimana orang mampu saling mempengaruhi dalam organisasi.Kekuasaan melibatkan kapasitas dari satu pihak (PEMIMPIN) untuk mempe-ngaruhi pihak lain (PENGIKUT). Kekuasaan adalah variabel yang dinamis yang berobah bersama dengan perubahan kondisi.Bagaimana kekuasaan digunakan dan hasil dari usaha mempengaruhi dapat meningkatkan atau men-jatuh-kan kekuasaan seorang PEMIMPIN.
2). SUMBER DAN BENTUK KEKUASAAN (French dan Raven)
a.  Kekuasaan Penghargaan (Reward Power)
Kekuasaan Memberi Penghargaan (KMP)  persepsi  seorang PENGIKUT, bahwa PEMIMPIN mempunyai kendali terhadap sumber daya yang dianggap penting dan penghargaan yang diinginkan  seorang PENGIKUT. Para Pengikut patuh terhadap perintah, untuk memperoleh penghargaan yang dikendalikan oleh seorang Pemimpin. KMP berasal dari bentuk wewenang formal untuk mengalokasikan sumber daya dan imbalan.
b. Kekuasaan Paksaan (Coercive Power)
Seseorang pemimpin yang menerap kan kekuasaan memaksa kepada bawahan membuat dasar pada wewenang memberi hukuman (atau ancaman dan peringatan keras). Para Pengikut/ Bawahan patuh terhadap perintah, untuk menghindari hukuman yang dikehendaki Pemimpin
c. Kekuasaan Sah (Legitimate Power)
Kekuasaan yang memiliki Legitimasi adalah kekuasaan yang berasal dari wewenang formal dalam aktivitas pekerjaan. Para Pengikut/ Bawahan patuh terhadap perintah, karena mereka percaya bahwa Pemimpin/ Atasan memiliki hak untuk memerintah dan seorang Bawahan berkewajiban mematuhinya

d. Kekuasaan Keahlian (Expert Power)
Kekuasaan berdasarkan keahlian bersumber dari pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan tugas  Para Pengikut/ Bawahan patuh terhadap perintah Atasan, karena mereka percaya bahwa Atasan memiliki pengetahuan khusus mengenai cara menyelesaikan suatu pekerjaan atau menyelesaikan masalah dengan baik.
e. Kekuasaan Referensi (Referent Power)
Kekuasaan berdasarkan Referensi diperoleh dari keinginan orang lain untuk menyenangkan seorang Atasan/ Pimpinan yang kepadanya mereka memiliki perasaan kasih, penghormatan dan kesetiaan yang kuat  Para Pengikut/ Bawahan patuh terhadap perintah, karena mereka mengagumi atau mengenal Atasan/ Pimpinan dan ingin mendapatkan persetujuan Atasan. Untuk itu Pengikut/ Bawahan bersedia melaksanakan apa yang diminta oleh Atasan dan meniru perilaku Atasan.
3).  Sumber Kekuasaan (Bass dan Etzioni)
1. Kekuasaan Posisi meliputi potensi pengaruh yang berasal dari Legitimasi Wewenang, kendali atas sumber daya dan penghargaan, kendali atas hukuman, kendali atas informasi dan kendali atas lingkungan fisik tempat kerja
2. Kekuasaan Personal meliputi potensi pengaruh yang berasal dari keahlian dalam melaksanakan tugas dan pengaruh potensial yang didasarkan pada persahabatan dan loyalitas
4). Robbins menyatakan kepemimpinan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok ke arah tercapainya tujuan.
Gibsons menyatakan kepemimpinan sebagai suatu usaha menggunakan suatu gaya mempengaruhi dan tidak memaksa untuk memotivasi individu dalam mencapai tujuan
Stoner menyatakan Kepemimpinan Manajerial  sebagai suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling beruhungan tugasnya 
Karakteristik Yang Konsisten:
  1. Ambisi dan Energi
  2. Hasrat untuk memimpin
  3. Kejujuran dan Integritas
  4. Percaya Diri
  5. Kecerdasan dan
  6. Berpengatahuan
Karakteristik Yang Islami:
  1. Siddiq – Benar  - Jujur
  2. Amanah – Bertanggung Jawab
  3. Tabliq – Terbuka - Transparan
  4. Fathonah – Berpengatahuan - Ahli
  5. Istiqomah – Konsisten 
5). Studi Universitas Ohio State
Peneliti dapat mengidentifikasi dua dimensi perilaku kepemimpinan dasar yakni:
  1. Membentuk atau menciptakan struktur
Pemimpin menetapkan dan menstrukturkan  secara jelas peran pemimpin-bawahan dalam mengusaha-kan tercapainya tujuan; dan semua orang mengetahui apa yang diharapkan dari mereka. Pemimpin mengorganisasi atau menentukan tugas-tugas yang akan dikerjakan, hubungan kerja dan tujuan Pemimpin membentuk jaringan komunikasi formal
  1. Konsiderasi (pertimbangan;  perhatian)
Menggambarkan perilaku yang memiliki kepedulian pada bawahan dan berupaya membentuk iklim yang ramah dan mendukung.Digambarkan mereka yang memiliki hubungan kerjaan saling percaya, ditunjukkan perilaku persahabatan, saling menghargai  Pemimpin menghargai gagasan bawahan, dan memperhatikan perasaan mereka. Pemimpin yang memiliki konsiderasi tinggi menekankan pentingnya komunikasi yang terbuka dan partisipasi. Adanya komunikasi antar pengikut.
6). Kepemimpinan Kharismatik Teorinya menyatakan bahwa para pengikut membuat atribusi dari kemampuan kepemimpinan yang heroik atau luar biasa bila mereka mengamati perilaku-perilaku tertentu.
Ciri-ciri pemimpin kharismatik :
a)      Memiliki Visi yang jelas
b)      Mau mengambil resiko untuk mencapai visi tsb.
c)       Peka terhadap kendala-kendala lingkungan
d)      Peka terhadap  kebutuhan pengikut
e)      Memperagakan perilaku yang luar biasa dari biasanya
7). Perbedaan Manajemen dengan Kepemimpinan
a. manajemen berhubungan dengan usaha menanggulangi komplektivitas, Kepemimipnan menanggulangi perubahan
b. Manajemen berkaitan dengan perencanaan dan penganggaran untuk mengatasi kompelktisitas, Kepemimpinan mengenai penentuan arah perubah melalui pebentukan visi
c. Mnajeen mengembangkan kemampuan untuk melaksanakan rencana melalui pengorganisasian dan penyusunan staf. Kepemiipinan mengarahkan orang untuk bekerja berdasarkan visi.
d. Manajemen menjamin pencapaian rencana melalui pengendalian dan pemecahan masalah, Kepemimpinan memotivasi dan mengilhami orang2 agar berusaha melaksanakan rencana
8). Pemimpin  vs manajer
a.        manajer mengeola, Pemimpin melakukan perubahan
b.      Manajer memelihara, Pemimpin mengembangkan
c.       Manajer berfokus pada system dan struktur, Pemimpin berfokus pada manusia
d.      Manajer mengandalkan pengendalian, Pemimpin mengilhami
e.      Manajer menggunakan pandangan jangka panjang, Pemimpin pandngan jangka pendek
f.        Manajer elaksanakan aspek bagaiana dan kapan, Pemimpin menekankan aspek apa dan mengapa.
g.       Manajer menerima status quo, Pemimpin menentangnya
h.      Manajer melakukansesuatu dengan benar, Pemimpin melakukan dengan tepat

9).  Komunikasi adalah hal yang paling penting didalam sebuah organisasi, komunikasi sangat tergantung pada persepsi dan sebaiknya persepsi juga tergantung pada komunikasi.  Komunikasi timbul karena seseorang ingin menyampaikan informasi kepada orang lain. Informasi ini membuat seseorang sama pengertiannya dengan orang lain dan ada kemungkinan berlainan, karena informasi yang dikomunikasikan tersebut membuat orang-orang mempunyai kesamaan dan perbedaan ini disebabkan persepsi orang-orang yang terlibat dalam proses komunikasi tersebut.
>> FUNGSI KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
1. FUNGSI INFORMATIF
       Organisasi dapat dipandang sbg suatu sistem pemrosesan informasi (information processing system).
       Seluruh anggota dalam organisasi berharap akan dpt informasi yg lebih banyak, lebih baik, dan tepat waktu
       Informasi yg didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dpt melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti.
2. FUNGSI REGULATIF
       Berkaitan dengan peraturan-peraturan yg berlaku dalam suatu organisasi
       Atasan atau orang-orang dlm jajaran struktural memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yg disampaikan

3. FUNGSI PERSUASIF
       Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yg diharapkan.
       Banyak pimpinan lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah
4. FUNGSI INTEGRATIF
       Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas & pekerjaan dengan baik.
       Pelaksanaan komunikasi ini dapat menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yg lebih besar dlm diri karyawan terhadap organisasinya.
Unsur-unsur Komunikasi
1.      Komunikator (communicator), yaitu memberi berita, yang dalam hal ini adalah orang yang berbicara, pengirim berita atau orang yang memberitakan.
2.      Menyampaikan berita, dalam hal ini dapat dilakukan dengan cara mengatakan, mengirim atau menyiarkan.
3.      Berita-berita yang disampaikan (message), dapat dalam bentuk perintah, laporan, atau saran.
4.      Komunikan (communicate), yaitu orang yang dituju, pihak penjawab atau para pengunjung. Dengan kata lain orang yang menerima berita.
5.      Tanggapan atau reaksi (response), dalam bentuk jawaban atau reaksi.

10). prinsip2 komunikasi
  Prinsip 1 : Komunikasi adalah suatu proses simbolik dimana Salah satu kebutuhan pokok manusia, adlah kebutuhan simbolisasi atau penggunaan lambang. Lambang atau symbol adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjuk sesuatu lainnya, berdasarkan kesepakatan kelompok orang.
  Prinsip 2 : Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi : maksudnya disini Kita tidakdapat tidak berkomunikasi. Tidak berarti bahwa semua perilaku adalah komunikasi. Komuniikasi terjadi bila seseorang memberikan makna pada perilaku orang lain atau perilakunya sendiri.
  Prinsip 3 : Komunikasi punya dimensi isi dan hubungan : Setiap pesan komunikasi mempunyai dimensi isi dimana dari dimensi isi tersebut kita bisa memprediksi dimensi hubungan yang ada diantara pihak-pihak yang melakukan proses komunikasi.  Contoh :  Percakapan diantara dua orang sahabat  dan antara dosen dan mahasiswa di kelas berbeda memiliki dimesi isi yang berbeda.
  Prinsip 4 : Komunikasi itu berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan : Setiap tindakan komunikasi yang dilakukan oleh seseorang bisa terjadi mulai dari tingkat kesengajaan yang rendah artinya tindakan komunikasi yang tidak direncanakan sampai pada tindakan komunikasi yang betul-betul disengaja.
  Prinsip 5 : Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu : Pesan komunikasi yang dikirimkan oleh pihak komunikan baik secara verbal maupun non-verbal disesuaikan dengan tempat, dimana proses komunikasi itu berlangsung, kepada siapa pesan itu dikirimkan dan kapan komunikasi itu berlangsung.
  Prinsip 6 : Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi : orang orang memilih strategi tertentu berdasarkan bagaimana orang yang menerima pesan akan merespons. Contoh :  jika kita menyapa seseorang maka orang tersebut akan membalas sapaan kita.

11). Stress adalah Reaksi fisik dan emosi yangdialami seseorang dalamKondisi menantang, takutAtaupun sulit, atau reaksi yang timbul dari tekananyang berlebihan dan kekhawatiran yang tidakdapat di atasi
Carry Cooper dan Alison Straw (1995) membagi gejala stres kerja menjadi tiga yaitu :
1. Gejala fisik
Gejala stres menyangkut fisik bisa mencakup: nafas memburu, mulut dan kerongkongan kering, tangan lembab, merasa panas, otot tegang, pencernaan
Universitas Sumatera Utara
terganggu, mencret- mencret, sembelit, letih yang tak beralasan, sakit kepala, salah urat, gelisah.
2. Gejala- gejala dalam wujud perilaku
Banyak gejala stres yang menjelma dalam wujud perilaku, mencakup:
a. Perasaan, berupa: bingung, cemas, dan sedih, jengkel, salah paham, tak berdaya, tak mampu berbuat apa- apa, gelisah, gagal, tak menarik, kehilangan semangat.
b. Kesulitan dalam: berkonsentrasi, berfikir jernih, membuat keputusan.
c. Hilangnya: kreatifitas, gairah dalam penampilan, minat terhadap orang lain.
3. Gejala- gejala di tempat kerja
Sebagian besar waktu bagi pegawai berada di tempat kerja, dan jika dalam keadaan stres, gejala- gejala dapat mempengaruhi kita di tempat kerja, antara lain:
a. Kepuasan kerja rendah
b. Kinerja yang menurun
c. Semangat dan energi hilang
d. Komunikasi tidak lancar
e. Pengambilan keputusan jelek
f. Kreatifitas dan inovasi berkurang
g. Bergulat pada tugas- tugas yang tidak produktif.

12). a. Kondisi Kerja
Kondisi kerja ini meliputi kondisi kerja quantitative work overload, qualitative work overload, assembli line- hysteria , pengambilan keputusan, kondisi fisik yang berbahaya, pembagian waktu kerja, dan kemajuan teknologi (technostres).

Pengertian dari masing-masing kondisi kerja tersebut adalah sebagai berikut :
1. Quantitative work overload
Work overload (beban kerja yang berlebihan) biasanya terbagi dua, yaitu quantitative dan qualitative overload. Quantitative overload adalah ketika kerja fisik pegawai melebihi kemampuan nya. Hal ini disebabkan karena pegawai harus menyelesaikan pekerjaan yang sangat banyak dalam waktu yang singkat. Qualitative overload terjadi ketika pekrejaan yang harus dilakukan oleh pegawai terlalu sulit dan kompleks.
2. Assembli line- hysteria
Beban kerja yang kurang dapat terjadi karena pekerjaan yang harus dilakukan tidak menantang atau pegawai tidak lagi tertarik dan perhatian terhadap pekerjaannya.
3. Pengambilan keputusan dan tanggungjawab
Pengambilan keputusan yang akan berdampak pada perusahaan dan pegawai sering membuat seorang manajer menjadi tertekan. Terlebih lagi apabila pengambilan putusan itu juga menuntut tanggungjawabnya, kemungkinan peningkatan stres juga dapat terjadi.

4. Kondisi fisik yang berbahaya
pekerjaan seperti SAR, Polisi, penjinak bom sering berhadapan dengan stres. Mereka harus siap menghadapi bahaya fisik sewaktu-waktu.
5. Pembagian waktu kerja
Pembagian waktu kerja kadang-kadang mengganggu ritme hidup pegawai sehari-hari, misalnya pegawai yang memperoleh jatah jam kerja berganti-ganti. Hal seperti ini tidak selalu berlaku sama bagi setiap orang yang ada yang mudah menyesuaikan diri, tetapi ada yang sulit sehingga menimbulkan persoalan.
6. Stres karena kemajuan teknologi (technostres). Technostres adalah kondisi yang terjadi akibat ketidakmampuan individu atau organisasi menghadapi teknologi baru.
b. Ambiguitas Dalam Berperan
Pegawai kadang tidak tahu apa yang sebenarnya diharapkan oleh perusahaan, sehingga ia bekerja tanpa arah yang jelas. Kondisi ini akan menjadi ancaman bagi pegawai yang berada pada masa karier tengah baya, karena harus berhadapan dengan ketidakpastian. Akibatnya dapat menurunkan kinerja, meningkatkan ketegangan dan keinginan keluar dari pekerjaan
c. Faktor Interpersonal
Hubungan interpersonal dalam pekerjaan merupakan faktor penting untuk mencapai kepuasan kerja. Adanya dukungan sosial dari teman sekerja,pihak manajemen maupun keluarga diyakini dapat menghambat timbulnya stres. Dengan demikian perlu kepedulian dari pihak manjemen pada pegawai agar selalu tercipta hubungan yang harmonis.
d. Perkembangan Karier
Pegawai biasnya mempunyai berbagai harapan dalam kehidupan karier kerjanya, yang ditujukan pada pencapaian prestasi dan pemenuhan kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri. Apabila perusahaan tidak memenuhi kebutuhan tersebut, misalnya : sistem promosi yang tidak jelas, pegawai akan merasa kehilangan harapan yang dapat menimbulkan gejala perilaku stres.
e. Struktur Organisasi
Struktur organisai berpotensi menimbulkan stres apabila diberlakukan secara kaku, pihak manajemen kurang memperdulikan inisiatif pegawai, tidak melibatkan pegawai dalam proses pengambilan keputusan dan tidak adanya dukungan bagi kreatifitas pegawai.
f. Hubungan antara pekerjaan dan rumah
Rumah adalah sebuah tempat yang nyaman yang memungkinkan membangun dan mengumpulkan semangat dari dalam diri individu untuk memenuhi kebutuhan luar. Ketika tekanan menyerang ketenangan seseorang, ini dapat memperkuat efek stres kerja. Denise Prosseau (dalam Rice, 1992). Spillover mengatakan kekurangan dukungan dari pasangan, konflik dalam rumah tangga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi stres dan karir.

jawaban TUGAS PO

created By @Chifs_MNR

1). KEKUASAAN  (Power-Authority) Merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mempengaruhi  (influence) perilaku orang lain sehingga orang lain itu bertindak sesuai dengan keinginannya  atau kehendaknya
Hubungan kekuasaan dengan kepemimpinan
Pemimpin menggunakan ke-kuasa-an sebagai alat untuk mencapai tujuan kelompok/ organisasi. Pemimpin mencapai tujuan dan kekuasaan merupakan suatu sarana untuk memudahkan pencapaian tujuan itu.
  1. Berhubungan dengan orang lain, (dalam kelompok/ ORGANISASI seseorang berperan sebagai pemimpin (ketua, kepala, direktur, atau manajer) dan yang lainnya berperan sebagai pengikut(bawahan, karyawan, pegawai)
  2. Ada penggunaan pengaruh (kemampuan)
  3. Pemimpin mengendaki ada perubahan perilaku bawahan atau pengikut
  4. Ada tujuan yang ingin dicapai
Konsep kekuasaan sangat penting, untuk memahami bagaimana orang mampu saling mempengaruhi dalam organisasi.Kekuasaan melibatkan kapasitas dari satu pihak (PEMIMPIN) untuk mempe-ngaruhi pihak lain (PENGIKUT). Kekuasaan adalah variabel yang dinamis yang berobah bersama dengan perubahan kondisi.Bagaimana kekuasaan digunakan dan hasil dari usaha mempengaruhi dapat meningkatkan atau men-jatuh-kan kekuasaan seorang PEMIMPIN.
2). SUMBER DAN BENTUK KEKUASAAN (French dan Raven)
a.  Kekuasaan Penghargaan (Reward Power)
Kekuasaan Memberi Penghargaan (KMP)  persepsi  seorang PENGIKUT, bahwa PEMIMPIN mempunyai kendali terhadap sumber daya yang dianggap penting dan penghargaan yang diinginkan  seorang PENGIKUT. Para Pengikut patuh terhadap perintah, untuk memperoleh penghargaan yang dikendalikan oleh seorang Pemimpin. KMP berasal dari bentuk wewenang formal untuk mengalokasikan sumber daya dan imbalan.
b. Kekuasaan Paksaan (Coercive Power)
Seseorang pemimpin yang menerap kan kekuasaan memaksa kepada bawahan membuat dasar pada wewenang memberi hukuman (atau ancaman dan peringatan keras). Para Pengikut/ Bawahan patuh terhadap perintah, untuk menghindari hukuman yang dikehendaki Pemimpin
c. Kekuasaan Sah (Legitimate Power)
Kekuasaan yang memiliki Legitimasi adalah kekuasaan yang berasal dari wewenang formal dalam aktivitas pekerjaan. Para Pengikut/ Bawahan patuh terhadap perintah, karena mereka percaya bahwa Pemimpin/ Atasan memiliki hak untuk memerintah dan seorang Bawahan berkewajiban mematuhinya

d. Kekuasaan Keahlian (Expert Power)
Kekuasaan berdasarkan keahlian bersumber dari pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan tugas  Para Pengikut/ Bawahan patuh terhadap perintah Atasan, karena mereka percaya bahwa Atasan memiliki pengetahuan khusus mengenai cara menyelesaikan suatu pekerjaan atau menyelesaikan masalah dengan baik.
e. Kekuasaan Referensi (Referent Power)
Kekuasaan berdasarkan Referensi diperoleh dari keinginan orang lain untuk menyenangkan seorang Atasan/ Pimpinan yang kepadanya mereka memiliki perasaan kasih, penghormatan dan kesetiaan yang kuat  Para Pengikut/ Bawahan patuh terhadap perintah, karena mereka mengagumi atau mengenal Atasan/ Pimpinan dan ingin mendapatkan persetujuan Atasan. Untuk itu Pengikut/ Bawahan bersedia melaksanakan apa yang diminta oleh Atasan dan meniru perilaku Atasan.
3).  Sumber Kekuasaan (Bass dan Etzioni)
1. Kekuasaan Posisi meliputi potensi pengaruh yang berasal dari Legitimasi Wewenang, kendali atas sumber daya dan penghargaan, kendali atas hukuman, kendali atas informasi dan kendali atas lingkungan fisik tempat kerja
2. Kekuasaan Personal meliputi potensi pengaruh yang berasal dari keahlian dalam melaksanakan tugas dan pengaruh potensial yang didasarkan pada persahabatan dan loyalitas
4). Robbins menyatakan kepemimpinan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok ke arah tercapainya tujuan.
Gibsons menyatakan kepemimpinan sebagai suatu usaha menggunakan suatu gaya mempengaruhi dan tidak memaksa untuk memotivasi individu dalam mencapai tujuan
Stoner menyatakan Kepemimpinan Manajerial  sebagai suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling beruhungan tugasnya 
Karakteristik Yang Konsisten:
  1. Ambisi dan Energi
  2. Hasrat untuk memimpin
  3. Kejujuran dan Integritas
  4. Percaya Diri
  5. Kecerdasan dan
  6. Berpengatahuan
Karakteristik Yang Islami:
  1. Siddiq – Benar  - Jujur
  2. Amanah – Bertanggung Jawab
  3. Tabliq – Terbuka - Transparan
  4. Fathonah – Berpengatahuan - Ahli
  5. Istiqomah – Konsisten 
5). Studi Universitas Ohio State
Peneliti dapat mengidentifikasi dua dimensi perilaku kepemimpinan dasar yakni:
  1. Membentuk atau menciptakan struktur
Pemimpin menetapkan dan menstrukturkan  secara jelas peran pemimpin-bawahan dalam mengusaha-kan tercapainya tujuan; dan semua orang mengetahui apa yang diharapkan dari mereka. Pemimpin mengorganisasi atau menentukan tugas-tugas yang akan dikerjakan, hubungan kerja dan tujuan Pemimpin membentuk jaringan komunikasi formal
  1. Konsiderasi (pertimbangan;  perhatian)
Menggambarkan perilaku yang memiliki kepedulian pada bawahan dan berupaya membentuk iklim yang ramah dan mendukung.Digambarkan mereka yang memiliki hubungan kerjaan saling percaya, ditunjukkan perilaku persahabatan, saling menghargai  Pemimpin menghargai gagasan bawahan, dan memperhatikan perasaan mereka. Pemimpin yang memiliki konsiderasi tinggi menekankan pentingnya komunikasi yang terbuka dan partisipasi. Adanya komunikasi antar pengikut.
6). Kepemimpinan Kharismatik Teorinya menyatakan bahwa para pengikut membuat atribusi dari kemampuan kepemimpinan yang heroik atau luar biasa bila mereka mengamati perilaku-perilaku tertentu.
Ciri-ciri pemimpin kharismatik :
a)      Memiliki Visi yang jelas
b)      Mau mengambil resiko untuk mencapai visi tsb.
c)       Peka terhadap kendala-kendala lingkungan
d)      Peka terhadap  kebutuhan pengikut
e)      Memperagakan perilaku yang luar biasa dari biasanya
7). Perbedaan Manajemen dengan Kepemimpinan
a. manajemen berhubungan dengan usaha menanggulangi komplektivitas, Kepemimipnan menanggulangi perubahan
b. Manajemen berkaitan dengan perencanaan dan penganggaran untuk mengatasi kompelktisitas, Kepemimpinan mengenai penentuan arah perubah melalui pebentukan visi
c. Mnajeen mengembangkan kemampuan untuk melaksanakan rencana melalui pengorganisasian dan penyusunan staf. Kepemiipinan mengarahkan orang untuk bekerja berdasarkan visi.
d. Manajemen menjamin pencapaian rencana melalui pengendalian dan pemecahan masalah, Kepemimpinan memotivasi dan mengilhami orang2 agar berusaha melaksanakan rencana
8). Pemimpin  vs manajer
a.        manajer mengeola, Pemimpin melakukan perubahan
b.      Manajer memelihara, Pemimpin mengembangkan
c.       Manajer berfokus pada system dan struktur, Pemimpin berfokus pada manusia
d.      Manajer mengandalkan pengendalian, Pemimpin mengilhami
e.      Manajer menggunakan pandangan jangka panjang, Pemimpin pandngan jangka pendek
f.        Manajer elaksanakan aspek bagaiana dan kapan, Pemimpin menekankan aspek apa dan mengapa.
g.       Manajer menerima status quo, Pemimpin menentangnya
h.      Manajer melakukansesuatu dengan benar, Pemimpin melakukan dengan tepat

9).  Komunikasi adalah hal yang paling penting didalam sebuah organisasi, komunikasi sangat tergantung pada persepsi dan sebaiknya persepsi juga tergantung pada komunikasi.  Komunikasi timbul karena seseorang ingin menyampaikan informasi kepada orang lain. Informasi ini membuat seseorang sama pengertiannya dengan orang lain dan ada kemungkinan berlainan, karena informasi yang dikomunikasikan tersebut membuat orang-orang mempunyai kesamaan dan perbedaan ini disebabkan persepsi orang-orang yang terlibat dalam proses komunikasi tersebut.
>> FUNGSI KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
1. FUNGSI INFORMATIF
       Organisasi dapat dipandang sbg suatu sistem pemrosesan informasi (information processing system).
       Seluruh anggota dalam organisasi berharap akan dpt informasi yg lebih banyak, lebih baik, dan tepat waktu
       Informasi yg didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dpt melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti.
2. FUNGSI REGULATIF
       Berkaitan dengan peraturan-peraturan yg berlaku dalam suatu organisasi
       Atasan atau orang-orang dlm jajaran struktural memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yg disampaikan

3. FUNGSI PERSUASIF
       Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yg diharapkan.
       Banyak pimpinan lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah
4. FUNGSI INTEGRATIF
       Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas & pekerjaan dengan baik.
       Pelaksanaan komunikasi ini dapat menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yg lebih besar dlm diri karyawan terhadap organisasinya.
Unsur-unsur Komunikasi
1.      Komunikator (communicator), yaitu memberi berita, yang dalam hal ini adalah orang yang berbicara, pengirim berita atau orang yang memberitakan.
2.      Menyampaikan berita, dalam hal ini dapat dilakukan dengan cara mengatakan, mengirim atau menyiarkan.
3.      Berita-berita yang disampaikan (message), dapat dalam bentuk perintah, laporan, atau saran.
4.      Komunikan (communicate), yaitu orang yang dituju, pihak penjawab atau para pengunjung. Dengan kata lain orang yang menerima berita.
5.      Tanggapan atau reaksi (response), dalam bentuk jawaban atau reaksi.

10). prinsip2 komunikasi
  Prinsip 1 : Komunikasi adalah suatu proses simbolik dimana Salah satu kebutuhan pokok manusia, adlah kebutuhan simbolisasi atau penggunaan lambang. Lambang atau symbol adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjuk sesuatu lainnya, berdasarkan kesepakatan kelompok orang.
  Prinsip 2 : Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi : maksudnya disini Kita tidakdapat tidak berkomunikasi. Tidak berarti bahwa semua perilaku adalah komunikasi. Komuniikasi terjadi bila seseorang memberikan makna pada perilaku orang lain atau perilakunya sendiri.
  Prinsip 3 : Komunikasi punya dimensi isi dan hubungan : Setiap pesan komunikasi mempunyai dimensi isi dimana dari dimensi isi tersebut kita bisa memprediksi dimensi hubungan yang ada diantara pihak-pihak yang melakukan proses komunikasi.  Contoh :  Percakapan diantara dua orang sahabat  dan antara dosen dan mahasiswa di kelas berbeda memiliki dimesi isi yang berbeda.
  Prinsip 4 : Komunikasi itu berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan : Setiap tindakan komunikasi yang dilakukan oleh seseorang bisa terjadi mulai dari tingkat kesengajaan yang rendah artinya tindakan komunikasi yang tidak direncanakan sampai pada tindakan komunikasi yang betul-betul disengaja.
  Prinsip 5 : Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu : Pesan komunikasi yang dikirimkan oleh pihak komunikan baik secara verbal maupun non-verbal disesuaikan dengan tempat, dimana proses komunikasi itu berlangsung, kepada siapa pesan itu dikirimkan dan kapan komunikasi itu berlangsung.
  Prinsip 6 : Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi : orang orang memilih strategi tertentu berdasarkan bagaimana orang yang menerima pesan akan merespons. Contoh :  jika kita menyapa seseorang maka orang tersebut akan membalas sapaan kita.

11). Stress adalah Reaksi fisik dan emosi yangdialami seseorang dalamKondisi menantang, takutAtaupun sulit, atau reaksi yang timbul dari tekananyang berlebihan dan kekhawatiran yang tidakdapat di atasi
Carry Cooper dan Alison Straw (1995) membagi gejala stres kerja menjadi tiga yaitu :
1. Gejala fisik
Gejala stres menyangkut fisik bisa mencakup: nafas memburu, mulut dan kerongkongan kering, tangan lembab, merasa panas, otot tegang, pencernaan
Universitas Sumatera Utara
terganggu, mencret- mencret, sembelit, letih yang tak beralasan, sakit kepala, salah urat, gelisah.
2. Gejala- gejala dalam wujud perilaku
Banyak gejala stres yang menjelma dalam wujud perilaku, mencakup:
a. Perasaan, berupa: bingung, cemas, dan sedih, jengkel, salah paham, tak berdaya, tak mampu berbuat apa- apa, gelisah, gagal, tak menarik, kehilangan semangat.
b. Kesulitan dalam: berkonsentrasi, berfikir jernih, membuat keputusan.
c. Hilangnya: kreatifitas, gairah dalam penampilan, minat terhadap orang lain.
3. Gejala- gejala di tempat kerja
Sebagian besar waktu bagi pegawai berada di tempat kerja, dan jika dalam keadaan stres, gejala- gejala dapat mempengaruhi kita di tempat kerja, antara lain:
a. Kepuasan kerja rendah
b. Kinerja yang menurun
c. Semangat dan energi hilang
d. Komunikasi tidak lancar
e. Pengambilan keputusan jelek
f. Kreatifitas dan inovasi berkurang
g. Bergulat pada tugas- tugas yang tidak produktif.

12). a. Kondisi Kerja
Kondisi kerja ini meliputi kondisi kerja quantitative work overload, qualitative work overload, assembli line- hysteria , pengambilan keputusan, kondisi fisik yang berbahaya, pembagian waktu kerja, dan kemajuan teknologi (technostres).

Pengertian dari masing-masing kondisi kerja tersebut adalah sebagai berikut :
1. Quantitative work overload
Work overload (beban kerja yang berlebihan) biasanya terbagi dua, yaitu quantitative dan qualitative overload. Quantitative overload adalah ketika kerja fisik pegawai melebihi kemampuan nya. Hal ini disebabkan karena pegawai harus menyelesaikan pekerjaan yang sangat banyak dalam waktu yang singkat. Qualitative overload terjadi ketika pekrejaan yang harus dilakukan oleh pegawai terlalu sulit dan kompleks.
2. Assembli line- hysteria
Beban kerja yang kurang dapat terjadi karena pekerjaan yang harus dilakukan tidak menantang atau pegawai tidak lagi tertarik dan perhatian terhadap pekerjaannya.
3. Pengambilan keputusan dan tanggungjawab
Pengambilan keputusan yang akan berdampak pada perusahaan dan pegawai sering membuat seorang manajer menjadi tertekan. Terlebih lagi apabila pengambilan putusan itu juga menuntut tanggungjawabnya, kemungkinan peningkatan stres juga dapat terjadi.

4. Kondisi fisik yang berbahaya
pekerjaan seperti SAR, Polisi, penjinak bom sering berhadapan dengan stres. Mereka harus siap menghadapi bahaya fisik sewaktu-waktu.
5. Pembagian waktu kerja
Pembagian waktu kerja kadang-kadang mengganggu ritme hidup pegawai sehari-hari, misalnya pegawai yang memperoleh jatah jam kerja berganti-ganti. Hal seperti ini tidak selalu berlaku sama bagi setiap orang yang ada yang mudah menyesuaikan diri, tetapi ada yang sulit sehingga menimbulkan persoalan.
6. Stres karena kemajuan teknologi (technostres). Technostres adalah kondisi yang terjadi akibat ketidakmampuan individu atau organisasi menghadapi teknologi baru.
b. Ambiguitas Dalam Berperan
Pegawai kadang tidak tahu apa yang sebenarnya diharapkan oleh perusahaan, sehingga ia bekerja tanpa arah yang jelas. Kondisi ini akan menjadi ancaman bagi pegawai yang berada pada masa karier tengah baya, karena harus berhadapan dengan ketidakpastian. Akibatnya dapat menurunkan kinerja, meningkatkan ketegangan dan keinginan keluar dari pekerjaan
c. Faktor Interpersonal
Hubungan interpersonal dalam pekerjaan merupakan faktor penting untuk mencapai kepuasan kerja. Adanya dukungan sosial dari teman sekerja,pihak manajemen maupun keluarga diyakini dapat menghambat timbulnya stres. Dengan demikian perlu kepedulian dari pihak manjemen pada pegawai agar selalu tercipta hubungan yang harmonis.
d. Perkembangan Karier
Pegawai biasnya mempunyai berbagai harapan dalam kehidupan karier kerjanya, yang ditujukan pada pencapaian prestasi dan pemenuhan kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri. Apabila perusahaan tidak memenuhi kebutuhan tersebut, misalnya : sistem promosi yang tidak jelas, pegawai akan merasa kehilangan harapan yang dapat menimbulkan gejala perilaku stres.
e. Struktur Organisasi
Struktur organisai berpotensi menimbulkan stres apabila diberlakukan secara kaku, pihak manajemen kurang memperdulikan inisiatif pegawai, tidak melibatkan pegawai dalam proses pengambilan keputusan dan tidak adanya dukungan bagi kreatifitas pegawai.
f. Hubungan antara pekerjaan dan rumah
Rumah adalah sebuah tempat yang nyaman yang memungkinkan membangun dan mengumpulkan semangat dari dalam diri individu untuk memenuhi kebutuhan luar. Ketika tekanan menyerang ketenangan seseorang, ini dapat memperkuat efek stres kerja. Denise Prosseau (dalam Rice, 1992). Spillover mengatakan kekurangan dukungan dari pasangan, konflik dalam rumah tangga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi stres dan karir.