Beginilah pikiranku jika aku sedang kalud, menulis apa saja, dan menjadi
siapa saja. cerita ini adalah emosi, benci, dan amarah memuncah. Sang
jagoan belum datang rupanya, menyamar jadi alang-alang kehidupan. Dan
ternyata beginilah kehidupan sang jagoan::
"Aku berlari dan terus berlari, tak peduli pada keadaan, tak peduli sunyi, tak peduli ramai, tak peduli gelap. Aku bebas melakukan apa saja. Akupun tak peduli pada diriku sendiri, rambutku panjang dan kotor.. Hhaha..aku pun tak tahu aku mengenakan sebuah pakaian atau tidak. Yang jelas aku nyaman. Nyaman sekali. Bebas tanpa beban. Jika ada orang yang meliat aku, orang tersebut takut, aku senang.
Tapi aku benci jika mereka meremehkan aku. Aku masih bisa menangis jika aku sadar. Makanya aku terus berlari, terus sampai lelah.
Jika lelah datang aku berhenti berlari,dan menyantap apa saja yang ada dihadapanku. Penindasan, kekerasan, kesombongan, keanguhan.
"Aku berlari dan terus berlari, tak peduli pada keadaan, tak peduli sunyi, tak peduli ramai, tak peduli gelap. Aku bebas melakukan apa saja. Akupun tak peduli pada diriku sendiri, rambutku panjang dan kotor.. Hhaha..aku pun tak tahu aku mengenakan sebuah pakaian atau tidak. Yang jelas aku nyaman. Nyaman sekali. Bebas tanpa beban. Jika ada orang yang meliat aku, orang tersebut takut, aku senang.
Tapi aku benci jika mereka meremehkan aku. Aku masih bisa menangis jika aku sadar. Makanya aku terus berlari, terus sampai lelah.
Jika lelah datang aku berhenti berlari,dan menyantap apa saja yang ada dihadapanku. Penindasan, kekerasan, kesombongan, keanguhan.